M.Arya D

23 Januari 2020 12:31

Iklan

Iklan

M.Arya D

23 Januari 2020 12:31

Pertanyaan

Pengunaan tanda baca S/d yang benar gimana ya?


1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

M. Ayu

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

01 Januari 2022 17:28

Jawaban terverifikasi

Halo M.Arya D. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Penggunaan tanda baca yang benar pada singkatan kata "sampai dengan" adalah masing-masing singkatan diikuti dengan tanda baca titik "s.d." Cermati pembahasan berikut. Singkatan adalah sebuah huruf atau sekumpulan huruf sebagai bentuk pendek dari sebuah atau beberapa kata. Salah satu aturan penulisan singkatan adalah singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Berdasarkan penjelasan di atas, kata "sampai dengan" dapat disingkat menjadi "s.d." dengan memberikan tanda baca titik pada setiap huruf. Dengan demikian, disimpulkan bahwa penggunaan tanda baca yang benar pada singkatan kata "sampai dengan" adalah masing-masing singkatan diikuti dengan tanda baca titik "s.d." Semoga membantu ya :)


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Dapatkan akses pembahasan sepuasnya
tanpa batas dan bebas iklan!

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

apa yang di maksud dengan cerita rakyat

Jawaban terverifikasi

Kesempatan Kedua Alkisah dalam kesepian malam tampak seorang pemuda berwajah tampan sedang memacu laju kendaraannya. Karena kantuk dan Ieiah yang mendera, tiba-tiba ia kehilangan kesadarannya. "Gubraaak ... ," mobil yang dikendarainya melintasi trotoar dan berakhir dengan menabrak sebuah pohon besar. Karena benturan yang keras di kepala, si pemuda sempat koma dan d irawat di rumah sakit. Saat kesadarannya mulai kembali, terdengar erangan perlahan. "Aduuuh, kepalaku sakit sekali. Kenapa badanku tidak bisa digerakkan. Oh . . . ada di mana ini?" Pandangan pemuda tersebut tampak nanar. Hanya tampak bayangan ibundanya sedang menangis. Sang bunda memegangi tangan dan memanggil-manggil nama pemuda tersebut. Lewat beberapa hari , setelah kesadarannya pulih kembali, ia baru tahu kalau mobil yang dikendarainya ringsek tidak karuan bentuknya. Melihat kondisi mobil, seharusnya si pengemudi pasti meninggal dunia. Ajaibnya, dia masih hidup walaupun mengalami gegar otak lumayan parah, tulang paha yang patah menjadi enam, dan memar di sana-sini. Keadaan yang mengakibatkan dirinya harus menjalani operasi dan proses terapi penyembuhan yang lama dan menyakitkan. Saat pamannya datang menjenguk, si pemuda menggerutu tidak puas dengan kehidupannya, "Dunia sungguh tidak adil! Sedari kecil aku sudah ditinggal oleh ayahku. Walaupun aku tidak pernah hidup berkekurangan, tetapi teman-temanku jauh lebih enak hidupnya. Gara-gara Bunda membelikan mobil jelek, aku jadi celaka, bahkan kini *cacat pula wajah ini. Sungguh *sial hidupku." Pamannya yang kenal si pemuda sedari kecil menegur keras, "Anak muda, wajahmu rupawan, tetapi jiwamu ternyata tidak. Bundamu bekerja keras selama ini hingga hidupmu berkecukupan. Lihatlah sekelilingmu, begitu banyak orang yang tidak seberuntung kamu. Tidak perlu menyalahkan orang lain. Kecelakaan ini karena kesalahanmu sendiri! Pernahkah kamu pikirkan, seandainya kecelakaan itu merenggut nyawamu, bekal apa yang kamu bawa untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatanmu di hadapan Tuhan? Tuhan begitu baik, memberi kesempatan kedua kepadamu untuk hidup lebih lama. ltu artinya, kamu harus hidup lebih baik! Apakah kamu mengerti?" Si pemuda terpana sesaat dan lirih menjawab, "Terima kasih, Paman. Saya akan mengingat nasihat Paman. Biarlah luka di wajah ini sebagai pengingat agar aku tahu diri dan mampu untuk bersyukur." Di setiap tarikan napas kita sesungguhnya adalah "kesempatan kedua" di dalam kehidupan kita. Kesempatan untuk selalu mengingat kebaikan yang telah kita terima. Kesempatan untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Maka hargailah hidup yang diberikan Tuhan padamu. Sumber: https://web.a rchive.org/web/20 1 60902 1 44347/https:// andriewongso.com/kesempatan-kedua/, diakses 30 Januari 2021 Mengapa tokoh utama dalam teks cerita inspirasi tersebut kecewa?

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan